3.21.2013

KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.   Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Contohnya; gerak menutupnya daun putri malu, berjalan, berlari dan lain-lain.
2.   Memerlukan nutrisi
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
3.   Berespirasi
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.
4.   Mengalami pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
5.   Bereproduksi
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
a.    Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
b.   Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
6.   Beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
a.    Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
b.   Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental
c.    Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
7.   Iritabilita
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
a.    Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
b.   Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
c.    Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
8.   Melakukan ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru– paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
9 . Re g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon.
Keanekaragaman terjadi akibat adanya perbedaan pada sifat seperti ukuran, struktur, bentuk, warna maupun tempat hidup atau habitatnya. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman adanya proses evolusi, adaptasi maupun seleksi alam. Pengelompokan dan pemberian nama ilmiah dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup.
Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi. Pengelompokan menggunakan tata cara yang dasarnya ditemukan oleh Carolus Linnaeus. Sistem yang digunakan adalah tata nama ganda atau binomial nomenklatur. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1.   mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup;
2.   mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;
3.   mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia;
4.   mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan pengelompokkan objek atau informasi berdasarkan persamaan ciri-ciri agar mempermudah mempelajarinya. Klasifikasi tersebut berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup. Untuk mempermudah membuat tingkatan dalam klasifikasi dapat menggunakan kunci determinasi yang memuat uraian tentang ciri-ciri makhluk hidup. Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson yang terdiri dari : filum (division untuk tumbuhan), kelas, ordo, familia, genus dan species. Klasifikasi yang berkembang saat ini mengelompokkan makhluk hidup dalam lima kingdom (kerajaan), yaitu
1    Monera
Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung
inti sehingga bersifat prokariotik, terdiri dari:
a.    Bakteri
Struktur bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1)   Bacillus: bakteri berbentuk batang atau basil.
2)   Coccus: bakteri berbentuk bola.
3)   Spirillum: bakteri berbentuk spiral.
Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Bakteri yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :
-     Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum; mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
-     Rhizobium radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
-     Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus.
-     Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
-     Clostridium tetani, pemyebab penyakit tetanus
-     Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
Cara yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri, antara lain pasteurisasi dan sterilisasi.
1). Pasteurisasi, dilakukan dengan pemanasan sampai suhu 70 ºC secara berulang-ulang. Dengan cara ini bakteri-bakteri yang bersifat patogen (penyebab penyakit) diharapkan mati. Pasteurisasi digunakan untuk mengawetkan susu. Orang pertama yang melakukan pasteurisasi adalah Louis Pasteur.
2). Sterilisasi adalah pembasmian bakteri dengan cara memanaskannya hingga 110ºC–120ºC. Pada suhu 100ºC bakteri yang tidak dalam bentuk kista (endosprora) akan mati, sedangkan bakteri yang dalam bentuk kista akan mati pada suhu 120ºC. Cara ini umumnya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat. Selain dengan cara pemanasan, sterilisasi dapat juga menggunakan zat-zat kimia seperti alkohol dan larutan asam yang pekat.
b.   Ganggang biru (Chyanophyta).
Merupakan ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah.
2.   Protista,
Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, bersel tunggal dan multiseluler. Misal: Protozoa yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk lain, berkembangbiak membelah diri. Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dibagi menjadi:
a.    Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/pseudopodia
b.   Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang bergerak mirip dengan cambuk. Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
c.    Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contoh : Paramaecium, Didinum.
d.   Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contoh : Plasmodium.
3.   Jamur (Fungi),
Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak. Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa. Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat. Berkembangbiak dengan spora Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
a .   Jamur Ganggang (Phycomycetes) Jamur ini hifanya bersekat-sekat Contoh Rhizopus untuk membuat tempe. Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
b .. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)   Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang disebut askus, digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol. Contoh lain adalah Penicillium notatum jamur penghasil zat antibiotik yang dikenal dengan penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan pembuat keju)
2)   Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
3)   Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.
Beberapa contoh jamur yang merugikan antara lain Malassesia furfur (jamur panu), dan Aspergillus flavus (menghasilkan racun aflatoksin).
4 . P l a n t a e
Plantae dibedakan menjadi:
a .   Ganggang atau alga Berdasarkan zat warna alga dibedakan menjadi empat (4) golongan, yaitu :
1)   Alga hijau atau Chlorophyceae, memilik pigmen hijau dan kuning/karoten, mutiseluler, berbentuk benang/lembaran. Contoh: Spirogyra, Chlorella, Chlorococcum.
2)   Alga merah atau Rhodophyceae, memiliki pigmen fikoeritrin/ merah, hidup di laut agak dalam. Contoh: Euchema spinosum bahan agar-agar.
3)   Alga pirang atau Phaeophyceae, berwarna coklat kehijau-hijauan, banyak mengandung asam Alginat untuk industri tekstil dan obat-obatan. Contoh: sargassum dan turninaria.
4)   Alga kersik atau Chrysophyceae, hidup di laut, bangkai alga ini di dasar laut akan membentuk lapisan tanah yang disebut diatomae yang berguna untuk bahan isolasi, alat gosok logam dan bahan isolator dinamit.
b.   Lumut (Bryophyta)
Lumut memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
1)   Memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan akar, batang, daun sejati. Akar disebut rhizoid dan belum memiliki berkas pembuluh.
2)   Rhizoid berfungsi menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat yang lembab.
3)    Tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat
4)   habitatnya di tempat lembab atau basah dan  tubuhnya berukuran 0,5cm—15 cm,
5)   Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang disebut dengan pergiliran keturunan. antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit), disebut metagenesis. Lumut mengalami pergiliran keturunan secara sederhana yang dapat digambarkan sebagai berikut:
a)   sora lumut yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tunas lumut atau protonema,
b)   protonema selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut,
c)   setelah dewasa, tumbuhan lumut akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum. Karena menghasilkan gamet maka tumbuhan lumut disebut gametofit.
d)   apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi badan penghasil spora (sporogonium). Karena penghasil spora, sporogonium disebut sporofit.
Tumbuhan lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1 ) Lumut Hati (Hepaticeae)
Tumbuhan lumut ini belum memiliki batang dan daun. Tubuhnya berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contoh : Marchantia.
2 ) Lumut Daun (Musci)
Tumbuhan lumut ini telah mempunyai batang, daun dan akar rhizoid Contoh : Polytrichum.
c .   Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku sudah mempunyai akar batang dan daun sejati (Cormophyta). Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.  Daun yang mengandung spora disebut sporofil yang merupakan daun fertil (subur). Daun yang tidak mengandung spora dan hanya untuk fotosintesis saja disebut tropofil yang merupakan daun steril (mandul).
Ciri khas tumbuhan paku adalah ujung daun tumbuhan paku ketika masih muda menggulung.  Tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit. Perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran keturunan.  Daur hidup tumbuhan paku selengkapnya adalah sebagai berikut.
1)   spora paku yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium,
2)   protalium selanjutnya akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum, karena merupakan penghasil gamet disebut gametofit.
3)   apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku.
4)   Tumbuhan paku dewasa memiliki sporofil yang akan menghasilkan spora
Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
1)   Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh : Psilotum nudun.
2)   Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh: Equisetum sylvaticum.
3)   Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan.
4)   Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Contoh : Suplir, semanggi.
Manfaat tumbuhan paku bagi manusia, yaitu : sebagai tanaman hias, sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai sayuran.
d . Tumbuhan biji (Spermatophyta)
Merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1 ) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.   Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi dengan bantuan angin. Bakal biji terlindung oleh kulit biji saja dan tidak terlindung oleh daun buah yang menyatu menjadi putik, sehingga disebut tumbuhan berbiji terbuka.
Pada umumnya tumbuhan berbiji terbuka belum memiliki bunga. Organ yang berfungsi sebagai bunga disebut strobilus atau runjung. Runjung jantan merupakan penghasil serbuk sari, sedangkan runjung betina menghasilkan sel kelamin betina.
Beberapa jenis tumbuhan berbiji terbuka, runjung betina dan runjung jantan terdapat pada pohon yang berlainan, sehingga dikenal dengan pohon jantan dan pohon betina. Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
    Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
    Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a)   Cycadinae. Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b)   Gnetinae. Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c)   Coniferinae. Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)
Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :
a)   sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo dan pinus.
b)   sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c)   sebagai bahan makanan: mlinjo.
d)   sebagai tanaman hias: pakis haji.
2 ) Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
    Alat perkembangbiakan berupa bunga.
    Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
    Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
    Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
    Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a)   Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
    tumbuhan biji berkeping dua.                   tulang daun menyirip atau menjari.
    akar tunggang.                                    •    bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
    daun tersebar berhadap-hadapan.           biji memiliki dua daun lembaga.
    batang bercabang.
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)  Suku getah–getahan (Euphorbiaceae) Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
(2)  Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
(3)  Suku terung–terungan (Solanaceae) Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
b)   Monokotil/Monocotyledoneae Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
    tumbuhan biji berkeping satu.                           tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
    akar serabut                                                    bagian bunga berbilangan tiga.
    daun berseling                                                 biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)  Gramineae (rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
(2)  Palmae (pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(3)  Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang merah, bakung.
(4)  Musaceae (pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
5.   A n i m a l i a
Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
a.    Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1)  Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2)   Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3)  Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
4)  Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a)   Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan.
b)   Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin.
c)   Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.
5)  Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a)   Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva– kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b)   Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c)   Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.
d)   Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6)  Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a)   Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam (mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b)   Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
c)   Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7)  Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus.
b.   Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1)   Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur.
2)   Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal).
3)   Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina.
4)   Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
5)   Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru.

Sumber : Buku Erlangga dan Buku IPA Yang Mendukung Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar