Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bergerak
Bergerak adalah merupakan
perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh
adanya tanggapan terhadap rangsang. Contohnya; gerak menutupnya daun putri malu, berjalan, berlari dan
lain-lain.
2. Memerlukan nutrisi
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Tumbuhan dapat
membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak
dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
3. Berespirasi
Bernafas yaitu pengambilan
oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan
karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan
paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan,
pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui
bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.
4. Mengalami pertumbuhan dan
perkembangan
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran
makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan
yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
5. Bereproduksi
Berkembangbiak adalah
memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu
perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu
perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan
melibatkan sel tubuh.
6. Beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk
mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi,
yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri
terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam
untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas
bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri
terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah
sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi
urinenya kental
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri
terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna
tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
7. Iritabilita
Tumbuhan, hewan dan manusia
mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi
rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan
berkokok.
c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan
menanggapi rangsang, misalnya bersin.
8. Melakukan ekskresi
Ekskresi adalah proses
pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain
menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan
membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru– paru,
ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
9 . Re g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam
tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon.
Keanekaragaman terjadi akibat adanya perbedaan pada
sifat seperti ukuran, struktur, bentuk, warna maupun tempat hidup atau
habitatnya. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman adanya
proses evolusi, adaptasi maupun seleksi alam. Pengelompokan dan pemberian nama
ilmiah dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup.
Ilmu yang mempelajari
pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi
atau taksonomi. Pengelompokan menggunakan tata cara yang dasarnya ditemukan
oleh Carolus Linnaeus. Sistem
yang digunakan adalah tata nama ganda atau binomial nomenklatur. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah
sebagai berikut:
1. mempermudah dalam mempelajari dan mengenal
berbagai macam makhluk hidup;
2. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup;
3. mengetahui manfaat makhluk hidup untuk
kepentingan manusia;
4. mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup
merupakan pengelompokkan objek atau informasi berdasarkan persamaan ciri-ciri
agar mempermudah mempelajarinya. Klasifikasi tersebut berdasarkan adanya
persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup. Untuk mempermudah membuat
tingkatan dalam klasifikasi dapat menggunakan kunci determinasi yang memuat
uraian tentang ciri-ciri makhluk hidup. Tingkatan dalam klasifikasi disebut
takson yang terdiri dari : filum (division untuk tumbuhan), kelas, ordo,
familia, genus dan species. Klasifikasi yang berkembang saat ini mengelompokkan
makhluk hidup dalam lima kingdom (kerajaan), yaitu
1 Monera
Monera berasal dari kata
monares yang berarti tunggal. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung
inti sehingga bersifat
prokariotik, terdiri dari:
a. Bakteri
Struktur bakteri masih sangat
sederhana tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya tidak memiliki
klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di
kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya bakteri
dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1) Bacillus: bakteri berbentuk
batang atau basil.
2) Coccus: bakteri berbentuk bola.
3) Spirillum: bakteri berbentuk
spiral.
Terdapat bakteri yang
menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Bakteri yang menguntungkan
bagi manusia, antara lain :
- Clostridium pasteurianum dan
Azotobacter chroococcum; mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
- Rhizobium radicicola; terdapat
dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
- Salmonella typhosa, penyebab
penyakit tipus.
- Mycobacterium tuberculosis,
penyebab penyakit TBC.
- Clostridium tetani, pemyebab
penyakit tetanus
- Shigella dysentriae, penyebab
penyakit disentri.
Cara yang dapat digunakan
untuk membunuh bakteri, antara lain pasteurisasi dan sterilisasi.
1). Pasteurisasi, dilakukan dengan
pemanasan sampai suhu 70 ºC secara berulang-ulang. Dengan cara ini bakteri-bakteri yang bersifat
patogen (penyebab penyakit) diharapkan mati. Pasteurisasi digunakan untuk
mengawetkan susu. Orang pertama yang melakukan pasteurisasi adalah Louis
Pasteur.
2). Sterilisasi adalah pembasmian
bakteri dengan cara memanaskannya hingga 110ºC–120ºC. Pada suhu 100ºC bakteri
yang tidak dalam bentuk kista (endosprora) akan mati, sedangkan bakteri yang
dalam bentuk kista akan mati pada suhu 120ºC. Cara ini umumnya digunakan untuk
mensterilisasi alat-alat. Selain dengan cara pemanasan, sterilisasi dapat juga
menggunakan zat-zat kimia seperti alkohol dan larutan asam yang pekat.
b. Ganggang biru (Chyanophyta).
Merupakan ganggang bersel
satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil karotenoid juga
mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritrin
berwarna merah.
2. Protista,
Protista bersifat eukariotik,
yaitu memiliki membran inti, bersel tunggal dan multiseluler. Misal: Protozoa
yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada
makhluk lain, berkembangbiak membelah diri. Berdasarkan alat geraknya hewan
bersel satu dibagi menjadi:
a. Hewan berkaki semu atau
Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/pseudopodia
b. Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki
flagel yang bergerak mirip dengan cambuk. Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma,
Euglena.
c. Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki
silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contoh
: Paramaecium, Didinum.
d. Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak
dengan spora. Contoh : Plasmodium.
3. Jamur (Fungi),
Jamur terdiri dari sel satu
dan sel banyak. Tubuh tersusun dari benang-benang halus
disebut hifa. Hifa ada yang
bersekat dan ada yang tidak bersekat. Berkembangbiak dengan spora Berdasarkan
bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
a . Jamur Ganggang (Phycomycetes) Jamur ini
hifanya bersekat-sekat Contoh Rhizopus untuk membuat tempe. Pada tempe terdapat
benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk
maka permukan tempe akan membusuk.
b .. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa
yang bersekat-sekat. Berdasarkan
tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada
sebuah alat seperti kantong yang disebut askus, digunakan dalam pembuatan
minuman beralkohol. Contoh lain adalah Penicillium notatum jamur penghasil zat
antibiotik yang dikenal dengan penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan
pembuat keju)
2) Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada
sebuah alat seperti botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal:
Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
3) Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur
ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia.
Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor
penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada
manusia.
Beberapa contoh jamur yang merugikan antara lain
Malassesia furfur (jamur panu), dan Aspergillus flavus (menghasilkan racun aflatoksin).
4 . P l a n t a e
Plantae dibedakan menjadi:
a . Ganggang atau alga Berdasarkan zat warna alga
dibedakan menjadi empat (4) golongan, yaitu :
1) Alga hijau atau Chlorophyceae, memilik pigmen
hijau dan kuning/karoten, mutiseluler, berbentuk benang/lembaran. Contoh:
Spirogyra, Chlorella, Chlorococcum.
2) Alga merah atau Rhodophyceae, memiliki pigmen
fikoeritrin/ merah, hidup di laut agak dalam. Contoh: Euchema spinosum bahan
agar-agar.
3) Alga pirang atau Phaeophyceae, berwarna coklat
kehijau-hijauan, banyak mengandung asam Alginat untuk industri tekstil dan obat-obatan.
Contoh: sargassum dan turninaria.
4) Alga kersik atau Chrysophyceae, hidup di laut,
bangkai alga ini di dasar laut akan membentuk lapisan tanah yang disebut diatomae
yang berguna untuk bahan isolasi, alat gosok logam dan bahan isolator dinamit.
b. Lumut (Bryophyta)
Lumut memiliki ciri–ciri sebagai
berikut:
1) Memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan
akar, batang, daun sejati. Akar disebut rhizoid dan belum memiliki berkas
pembuluh.
2) Rhizoid berfungsi menempelkan tubuh lumut dan
hidup ditempat yang lembab.
3) Tidak
ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan
garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat
4) habitatnya di tempat lembab atau basah dan tubuhnya berukuran 0,5cm—15 cm,
5) Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin
yang disebut dengan pergiliran keturunan. antara fase kawin (gametofit) dan tak
kawin (sporofit), disebut metagenesis. Lumut mengalami pergiliran keturunan
secara sederhana yang dapat digambarkan sebagai berikut:
a) sora lumut yang telah masak apabila jatuh di
tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tunas lumut atau protonema,
b) protonema selanjutnya akan tumbuh
menjadi tumbuhan lumut,
c) setelah dewasa, tumbuhan lumut
akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan
menghasilkan spermatozoid dan ovum. Karena menghasilkan gamet maka tumbuhan
lumut disebut gametofit.
d) apabila terjadi pembuahan, akan
dihasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi badan penghasil spora (sporogonium).
Karena penghasil spora, sporogonium disebut sporofit.
Tumbuhan
lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1 ) Lumut Hati (Hepaticeae)
Tumbuhan lumut ini belum memiliki
batang dan daun. Tubuhnya berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat
untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contoh : Marchantia.
2 ) Lumut Daun (Musci)
Tumbuhan lumut ini telah mempunyai
batang, daun dan akar rhizoid Contoh : Polytrichum.
c . Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku sudah mempunyai akar batang dan daun
sejati (Cormophyta). Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut
sorus (sori kalau banyak). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus
indusium. Daun yang mengandung spora
disebut sporofil yang merupakan daun fertil (subur). Daun yang tidak mengandung spora dan hanya untuk
fotosintesis saja disebut tropofil yang merupakan daun steril (mandul).
Ciri khas tumbuhan paku adalah
ujung daun tumbuhan paku ketika masih muda menggulung. Tempat hidup menempel pada pohon bersifat
epifit. Perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran
keturunan. Daur hidup tumbuhan paku
selengkapnya adalah sebagai berikut.
1) spora paku yang telah masak
apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium,
2) protalium selanjutnya akan
menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut
masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum, karena merupakan
penghasil gamet disebut gametofit.
3) apabila terjadi pembuahan, akan
dihasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku.
4) Tumbuhan paku dewasa memiliki sporofil yang
akan menghasilkan spora
Klasifikasi Tumbuhan paku
dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
1) Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh :
Psilotum nudun.
2) Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat
dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh: Equisetum
sylvaticum.
3) Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti
rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan.
4) Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana
mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Contoh :
Suplir, semanggi.
Manfaat tumbuhan paku bagi manusia, yaitu : sebagai
tanaman hias, sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai sayuran.
d . Tumbuhan biji (Spermatophyta)
Merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai
alat perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
1 ) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung
oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah. Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi dengan
bantuan angin. Bakal biji terlindung oleh kulit biji saja dan tidak terlindung
oleh daun buah yang menyatu menjadi putik, sehingga disebut tumbuhan berbiji
terbuka.
Pada umumnya tumbuhan berbiji terbuka
belum memiliki bunga. Organ
yang berfungsi sebagai bunga disebut strobilus atau runjung. Runjung jantan
merupakan penghasil serbuk sari, sedangkan runjung betina menghasilkan sel
kelamin betina.
Beberapa
jenis tumbuhan berbiji terbuka, runjung betina dan runjung jantan terdapat pada
pohon yang berlainan, sehingga dikenal dengan pohon jantan dan pohon betina. Gymnospermae
memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
• Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk
seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
• Alat kelamin jantan dan alat
kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan biji
terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a) Cycadinae. Menyerupai pohon palem, sedikit
cabang, daun menyirip. Contoh
Cycas rumphii (Pakis haji)
b) Gnetinae. Batang berkayu, bercabang, daun
tunggal. Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c) Coniferinae. Tumbuhan semak, pohon tajuk
berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)
Manfaat tumbuhan
biji terbuka, antara lain :
a) sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo
dan pinus.
b) sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c) sebagai bahan makanan: mlinjo.
d) sebagai tanaman hias: pakis haji.
2 ) Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae adalah tumbuhan
yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah Angiospermae memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
• Alat perkembangbiakan berupa bunga.
• Organ
tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
• Susunan
daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
• Bakal
biji tersimpan dalam daun buah.
• Adanya
pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid
dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid
dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup dibagi
menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
• tumbuhan biji berkeping
dua. • tulang daun menyirip atau menjari.
• akar tunggang. • bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4,
atau 5.
• daun
tersebar berhadap-hadapan. • biji
memiliki dua daun lembaga.
• batang bercabang.
Tumbuhan
dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1) Suku
getah–getahan (Euphorbiaceae) Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan
getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea
brasiliensis (karet).
(2) Suku
kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan
bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis
(kacang panjang).
(3) Suku terung–terungan
(Solanaceae) Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan
dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum
annum (lombok)
b) Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
• tumbuhan
biji berkeping satu. •
tulang daun sejajar dan berbentuk
pita.
• akar
serabut •
bagian bunga berbilangan tiga.
• daun
berseling •
biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara
lain:
(1) Gramineae
(rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
(2) Palmae
(pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(3) Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang
merah, bakung.
(4) Musaceae
(pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
5. A n i m a l i a
Berdasarkan ada tidaknya
tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
a. Avertebrata, yaitu kelompok
hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata memiliki beberapa
filum, sebagai berikut:
1) Protozoa
(hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan
parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak
dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah
diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2) Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh
berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan
untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3) Colenterata
(hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga,
mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai
dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti
payung melayang-layang di air.
4) Vermes
(cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi
hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan
sisa makanan.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak
bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin.
c) Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti
cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga
badan.
5) Arthropoda
(hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada,
dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan,
mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam
disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)
Tubuh terdiri
atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali
yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan
sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami
metamorfosis sempurna yaitu telur–larva– kepompong-dewasa dan metamorfosis tak
sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir
di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b) Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu
(cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek.
Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu
dan perut (abdomen). Pada
kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu
berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.
d) Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut
(abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas
dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6) Mollusca
(hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir
dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. Hewan ini dibedakan mejadi
tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang
dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri
dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam (mutiara
atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda
tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b) Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk
melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang
mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
c) Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan
paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil
mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan
hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan
betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7) Echinodermata
(hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat
lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan
tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di
dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut,
usus anus. Pernafasan insang
tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai
daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian
tubuh yang terputus.
b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki
ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1) Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang,
memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi
untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin
yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara
bertelur.
2) Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan
insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan
di luar tubuh (eksternal).
3) Reptillia (reptil)
Berkulit
keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan
poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina.
4) Aves (burung)
Tubuh berbulu
untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan
homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan
bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
5) Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak
biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm
dan bernafas dengan paru-paru.
Sumber : Buku Erlangga dan Buku IPA Yang Mendukung Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar