11.18.2012

Klasifikasi Materi



A.    Unsur
Unsur adalah Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

1.      Unsur Logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap dan mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair, yaitu air raksa.
Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, antara lain:
a.      Chrom (Cr)
b.      Besi (Fe)
c.      Nikel(Ni)
d.      Tembaga (Cu)
e.      Seng (Zn)
f.       Paltina (Pt)
g.      Emas (Au)
2.      Unsur Non Logam
Secara umum unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Namun ada satu unsur non logam yang dapat menghantarkan arus dengan baik, yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari:
a.      Fluor (F)
b.      Brom (Br)
c.      Yodium (I)
3.      Unsur Semi Logam (Metaloid)
Unsur semi logam mempunyai sifat antara unur logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, antar lain :
a.      Silikon (Si)
b.      Germanium (Ge)
Jons Jacob Berzeliuus (1779 – 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :
1.      Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal  nama unsur tersebut
2.      Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital
3.      Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan dengan cara menambah satu huruf dibelakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
Unsur Karbon ditulis C, Oksigen ditulis O, Alumunium ditulis Al, dan Kalsium ditulis Ca.
B.     Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berebda dengan unsur – unsur penyusunnya. Misalnya, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat membentuk molekul air (H2O).
Bagaimanakah tata cara penulisan senyawa ? senyawa dituliskan dengna wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang – lambang unsur dengan komposisi tertentu.
Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena). Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom – atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2
C.    Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui rekasi kimia.
Bagaimana cara membedakan senyawa dan campuran ?
No
Campuran
Senyawa
1
2

3

4

5
Terbentuk tanpa melalui reaksi kimia
Perbandingan masa unsur dan senyawa tidak tetap
Tersusun dari beberap unsur atau beberapa senyawa
Sifat komponen penyusun campuran sesuai dengan sifat masing – masing
Melalui proses fisika komponen penyusun campuran dapat dipisahkan
Terbentuk melalui reaksi kimia
Perbandingan masa unsur tetap

Tersusun dari beberapa unsur saja
Sifat komponen penyusun senyawa berbeda dengan aslinya
Melalui proses kimia komponen penyusun senyawa dapat dipisahkan
Campuran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1.      Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel – partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen, atau sering juga disebut larutan. Contoh campuran homogen antara lain; campuran air dengan gula dinamakan larutan gula.
2.      Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel – partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen.
Contoh campuran heterogen: tanah, air, sungai, makanan, minuman, air laut dll.
Didalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a.      Koloid
Partikel – partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan miksroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s/d 1 mm. Contohnya: susu, asap, kabut
b.      Suspensi
Partikel – partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, air kapur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar