A.
Unsur
Unsur
adalah Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan
reaksi kimia biasa.
Unsur
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Unsur
Logam
Secara
umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap dan mempunyai titik
lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat
menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun
terdapat satu unsur logam yang berwujud cair, yaitu air raksa.
Beberapa
unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, antara lain:
a. Chrom
(Cr)
b. Besi
(Fe)
c. Nikel(Ni)
d. Tembaga
(Cu)
e. Seng
(Zn)
f. Paltina
(Pt)
g. Emas
(Au)
2. Unsur
Non Logam
Secara
umum unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik
yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Namun ada satu unsur non logam yang dapat
menghantarkan arus dengan baik, yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari:
a. Fluor
(F)
b. Brom
(Br)
c. Yodium
(I)
3. Unsur
Semi Logam (Metaloid)
Unsur semi logam mempunyai sifat antara unur logam dan
non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari –
hari, antar lain :
a.
Silikon (Si)
b.
Germanium (Ge)
Jons Jacob Berzeliuus (1779 – 1848), memperkenalkan
tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :
1.
Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf
awal nama unsur tersebut
2.
Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital
3.
Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan
dengan dengan cara menambah satu huruf dibelakangnya dan ditulis dengan huruf
kecil.
Contoh:
Unsur Karbon ditulis C, Oksigen
ditulis O, Alumunium ditulis Al, dan Kalsium ditulis Ca.
B. Senyawa
Senyawa adalah
gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa
memiliki sifat yang berebda dengan unsur – unsur penyusunnya. Misalnya, dua
atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat membentuk molekul air (H2O).
Bagaimanakah
tata cara penulisan senyawa ? senyawa dituliskan dengna wujud rumus kimia.
Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang – lambang unsur
dengan komposisi tertentu.
Rumus kimia
dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia
yang menyatakan jenis dan jumlah yang menyusun zat. Misal, C2H4
(Etena). Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil
jumlah atom – atom pembentuk senyawa. Misal, rumus
kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2
C. Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan
perbandingan tidak tetap tanpa melalui rekasi kimia.
Bagaimana
cara membedakan senyawa dan campuran ?
No
|
Campuran
|
Senyawa
|
1
2
3
4
5
|
Terbentuk tanpa melalui reaksi kimia
Perbandingan masa unsur dan senyawa tidak tetap
Tersusun dari beberap unsur atau beberapa senyawa
Sifat
komponen penyusun campuran sesuai dengan sifat masing – masing
Melalui proses
fisika komponen penyusun campuran dapat dipisahkan
|
Terbentuk melalui reaksi kimia
Perbandingan masa unsur tetap
Tersusun dari beberapa unsur saja
Sifat komponen penyusun senyawa berbeda dengan
aslinya
Melalui proses kimia komponen penyusun senyawa dapat
dipisahkan
|
Campuran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu:
1.
Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel –
partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen, atau
sering juga disebut larutan. Contoh campuran homogen antara
lain; campuran air dengan gula dinamakan larutan gula.
2.
Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel
– partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran
heterogen.
Contoh campuran heterogen: tanah, air, sungai,
makanan, minuman, air laut dll.
Didalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
a.
Koloid
Partikel – partikel pada koloid hanya dapat dilihat
dengan miksroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s/d 1 mm. Contohnya:
susu, asap, kabut
b.
Suspensi
Partikel – partikel pada suspensi hanya dapat dilihat
dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi:
minyak dengan air, air keruh, air kapur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar